Pemahaman yang benar dalam
menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik untuk melakukan penelitian
merupakan hal penting agar dapat dicapai hasil yang akurat sesuai dengan tujuan
penelitian yang sudah ditentukan. Pendekatan yang mana sebaiknya digunakan apakah
pendekatan kualitatif atau kuantitatif? Pembahasan berikut memberikan ulasan
singkat mengenai perbedaan kedua pendekatan tersebut sebagai kesimpulan uraian
yang dikemukakan sebelumnya.
Pertama: pendekatan kualitatif menekankan pada
makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu),
lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif
lebih mementingkan proses dibandingkan hasil. Oleh karena itu urutan kegiatan
dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang
ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai
obyek penelitian. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan
pengujiannya yang akan menentukan tahapan berikutnya seperti teknik analisa dan
teknik statistik yang akan digunakan. Pendekatan kuantitatif lebih memberikan
makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.
Kedua: jika kita menggunakan pendekatan
kualitatif, dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu
gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang
bersangkutan dengan cara mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Lain
halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada hal-hal yang
bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur.
Ketiga: tujuan utama penelitian kualitatif adalah
mengembangkan pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori, tahap
ini dikenal sebagai “grounded theory
research”. Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori,
mengungkap fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi
statistik, serta menaksir dan meramalkan
hasilnya.
Keempat: melihat sifatnya, pendekatan
kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan
situasi lapangan. Desain hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan
penelitan. Oleh karena itu, desain harus fleksibel dan terbuka. Lain halnya
dengan desain penelitian kuantitatif. Desainnya terstruktur, baku, formal dan
dirancang sematang mungkin. Desain penelitian kuantitatif bersifat spesifik dan
detil karena merupakan suatu rancangan yang akan dilaksanakan sebenarnya. Jika
desainnya salah, hasilnya menyesatkan.
Kelima: pada pendekatan kualitatif, data bersifat
deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan
ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan
lapangan saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/angka-angka.
Keenam: sampel kecil merupakan ciri pendekatan
kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel
didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah. Ketepatan dalam memilih sampel
merupakan salah satu kunci keberhasilan penelitian kualitatif. Sampel dipandang
sebagai sampel teoretis dan tidak representatif. Pada pendekatan kuantitatif,
jumlah sampel besar karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin besar sampel
akan merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif
membutuhkan sampel yang besar maka stratafikasi sampel sangat diperlukan.
Ketujuh: Jika peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif, maka yang bersangkutan menggunakan teknik observasi terlibat
langsung, seperti dilakukan oleh peneliti bidang antropologi dimana peneliti
terlibat langsung dengan yang diteliti. Jika pendekatan kuantitatif diterapkan maka
teknik yang digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan
kuesioner, dan eksperimen. Dalam melakukan interview biasanya diberlakukan
interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan
penelitian dan jenis data yang diperlukan untuk menguji hipotesis.
Kedelapan: dalam kualitatif, peneliti tidak
mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun antara peneliti
dengan sumber data didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya,
peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sampelnya
itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan
obyek penelitian. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan tersebut seperti
hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat
obyektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka waktu pendek.
Kesembilan: Analisa data dalam penelitian
kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan
pengertian-pengertian, konsep-konsep untuk membangunan teori baru. Analisa data
penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris terhadap teori yang
dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan
menggunakan sarana statistik.
Berdasarkan uraian di atas, kedua
pendekatan tersebut masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabilitasnya dipertanyakan,
prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai
untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian
terkontaminasi oleh subyektifitas peneliti. Pendekatan kualitatif memunculkan
kesulitan dalam mengontrol variabel yang berpengaruh terhadap proses penelitian
baik langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi
diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data dan juga penentuan
alat analisisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar